Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kebakaran Oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dalam pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran. Menurut Zaidan Nawawi (2015:189) efektivitas merubakan hubungan atara out put dengan tujuan, dimana efektivitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat out put, kebijakan dan prosedur dari organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas dapat dimengerti jika dilihat dari sejauh mana organisasi tersebut berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usahanya mengejar tujuan organisasi. Jenis dari penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan, teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian yang diperoleh di lapangan terkait efektivitas pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggunalan kebakaran berdasarkan tolak ukur indikator efektivitas yaitu: 1) kejelasan tujuan yang hendak dicapai, yang mana tujuan dari sebuah target organsasi adalah masyarakat. Akan tetapi kejelasn tujuan dari program pemberdayaan masyarakat ini belum efektif, karena masyarakat kota padang masih banyak yang tidak mengetahui adanya program ini. 2) kejelasn strategi pencapaian tujuan dari program ini sudah jelas yaitu untuk mengurangi risiko bahaya bencana kebakaran dan strategi yang dibuat damkar berjalan dengan efektif. 3) proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap dari program ini sudah efektif dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dimasyarakat yaitu terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran. 4) perencanaan yang matang dari program ini sudah terlihat yang mana pihak damkar melakukan perencanaan terkait wilayah rawan kebakaran untuk dilakukan peningkatan dari progress program yang mereka jalankan. 5) penyusunan program yang tepat, dari banyaknya kasus kebakaran pihak damkar diberikan kewenangan dalam mengatasinya dengan menjalan program pemberdayaan masyarakat. 6) tersedianya saran dan prasaran, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat saran dan prasaran sudah memadai karena alat yang digunakan selama program dilakukan tidak terlalu banyak hanya penyampaian teori terkait kebakaran, drup air, drum api, karung goni dan tabung APART. 7) pelaksanaan tugas yang efektif dan efisien, dalam melaksanakan tupoksi damkar belum efektif. hal ini berkaitan dengan ketepatan sasaran yaitu masyarakat yang masih banyak tidak tahu adanya program ini. 8) sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik ini masih belum efektif, hal ini berkaitan dengan progress dari program yang dijalankan karena masih banyak kebakaran yang terjadi di lingkungan masyarakat. Maka dapat disimpulkan bahawa efektivitas dari sebuah program pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran ini masih belum efektif karena masih ada beberapa indikator efektivitas yang masih jauh dari kata efetif. Seharusnya damkar lebih memperhatikan lagi aspek tujuan yang benar-benar ingin mereka capai tidak hanya terfokus dalam menurunkan kasus kebakaran tapi juga harus melihat ketepatan sasaran dan tujuan yang akan mereka tuju.