Persepsi Masyarakat Bungus Teluk Kabung Dalam Penggunaan QRIS Sebagai Alat Pembayaran Transpadang
Abstract
Abstrak
Digitalisasi dalam sistem pembayaran semakin berkembang pesat, termasuk dalam sektor transportasi publik. Salah satu bentuk inovasi yang diterapkan adalah penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran non-tunai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat di Kecamatan Bungus Teluk Kabung terhadap penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran pada layanan TransPadang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat sebagian masyarakat yang mengalami kendala dalam penggunaannya, seperti gangguan jaringan dan kesulitan teknis pada aplikasi dompet digital. Selain itu, karena jalur TransPadang di Bungus Teluk Kabung tergolong baru, diperlukan peningkatan layanan serta sosialisasi yang menyeluruh. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin mudah suatu sistem pembayaran diakses dan dipahami maka semakin tinggi minat masyarakat untuk menggunakannya. Dengan demikian, persepsi masyarakat Bungus Teluk Kabung terhadap QRIS sebagai alat pembayaran TransPadang menunjukkan perkembangan positif yang berpotensi mendorong efisiensi dalam pelayanan transportasi publik.
Abstract
Digitalization in the payment system is growing rapidly, including in the public transportation sector. One form of innovation that is applied is the use of QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) as a non-cash payment method. This study aims to determine the perception of the community in Bungus Teluk Kabung District towards the use of QRIS as a payment method for TransPadang services. This study uses a qualitative research method with data collection techniques through interviews, observations, and documentation. The data analysis technique uses descriptive data analysis. The validity of the data uses triangulation techniques. The results of the study show that there are still some people who experience obstacles in using it, such as network disruptions and technical difficulties in digital wallet applications. In addition, because the TransPadang route in Bungus Teluk Kabung is relatively new, it is necessary to improve services and comprehensive socialization. This finding shows that the easier a payment system is to access and understand, the higher the public's interest in using it. Thus, the perception of the Bungus Teluk Kabung community towards QRIS as a payment method for TransPadang shows a positive development that has the potential to encourage efficiency in public transportation services.